
February 14, 2018 | BPS Activities
2020 disamping angka cantik, juga mempunyai arti penting bagi bangsa Indonesia. Pada tahun itu akan dilaksanakan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) yang ke 7 sejak zaman kemerdekaan bangsa ini. Badan Pusat Statistik (BPS) sekali lagi mendapat amanah untuk menjadi pelaksana kegiatan akbar tersebut.
Demi menyamakan persepsi terhadap prinsip dasar pelaksanaan SP2020 dan tahapan-tahapan kegiatannya, BPS telah melaksanakan Kick of Meeting pelaksanaan SP2020. Acara yang dibuka oleh Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto diadakan di Gedung 1 lantai 10, BPS, Rabu (14/2). Bertindak sebagai Keynote Speech, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, yg menyampaikan materi tentang SP2020 Untuk Peningkatan Kualitas Data Kependudukan.
Hadir dalam acara tersebut, para undangan yang terdiri dari Seluruh Tim Sekretariat SP2020, Pejabat BPS terkait, undangan dari lembaga terkait: BAPPENAS, UNFPA, LIPI, BKKBN, dll, dan undangan dari akademisi. Dalam kesempatan itu disampaikan pula Grand Design SP2020 oleh Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, M. Sairi Hasbullah.
Dalam sambutannya Kecuk menegaskan bahwa penyelenggaraan SP2020 bukan hanya milik Indonesia, tetapi juga merupakan salah satu agenda besar dunia. “Mengingat pentingnya SP2020, kami berupaya mempersiapkan SP2020 dengan sebaik-baiknya agar pelaksanaannya dapat memenuhi 3 prinsip dasar, yaitu Prinsip ABC. SP2020 harus A (Accurate) sehingga bisa dijadikan B (Benchmark), karena memiliki cakupan yang C (Comprehensive)” jelas Kecuk.
Pelaksanaan SP2020 nanti, sangat berbeda dengan SP2010 yang lalu. Sensus Penduduk kali ini akan memanfaatkan teknologi geo-spasial sebagai kerangka induk dan pengumpulan data, serta memanfaatkan teknologi CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing) dan CAWI (Computer Assisted Web Interviewing). Dengan metode ini, diharapkan waktu yang digunakan untuk pencacahan lebih efisien dan data yang dihasilkan diharapkan lebih berkualitas.